Kartu lebaran yang sudah bertahun-tahun tergeser perannya oleh layanan pesan singkat melalui telepon seluler kini kembali dilirik orang. Setelah lama dimanjakan dengan kemudahan mengirim SMS, sekarang orang menyadari ada kesan yang tak bisa digantikan dari kartu lebaran. Jumlah pengiriman kartu lebaran di kantor pos pun meningkat.
Menurut Anis, warga Palembang yang sedang memilih kartu lebaran di Kantor Pos Besar Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (3/9), setiap tahun ia selalu mengirimkan kartu lebaran kepada keluarganya di Pulau Jawa.
”Saya mencari kartu lebaran bergambar Jembatan Ampera untuk menunjukkan kartu ini benar-benar dikirim dari Palembang,” kata Anis.
Anis mengungkapkan, harga satu lembar kartu lebaran Rp 3.000 sampai Rp 3.500, ditambah prangko Rp 1.500, memang jauh lebih mahal daripada tarif satu kali layanan pesan singkat melalui telepon (SMS).
”Walaupun harganya lebih mahal, kartu lebaran bisa disimpan sampai lama. Sedangkan SMS, kalau sudah penuh, pasti kita hapus,” ujarnya.
Ketua DPRD Sumsel Wasista Bambang Utoyo juga memiliki tradisi mengirimkan kartu lebaran. Setiap tahun ia mencetak sedikitnya 200 lembar kartu lebaran untuk dikirimkan kepada relasi ataupun keluarga.
Menurut Wasista, kartu lebaran sebanyak 200 lembar itu kadang masih kurang sebab sebagai seorang pejabat, dirinya harus mengirim kartu lebaran kepada banyak pejabat lainnya, seperti ketua DPRD kabupaten/kota se-Sumsel, para bupati/wali kota se-Sumsel, dan para anggota DPR di Jakarta.
”Secara psikologis, orang yang menerima ucapan selamat Idul Fitri melalui kartu lebaran dan lewat SMS pasti berbeda. Kalau lewat SMS, paling dilihat sebentar lalu dihapus. Jika nomornya tidak tercatat di ponsel, kita tidak tahu siapa yang mengirim,” kata Wasista.
Menurut Arif, seorang karyawan swasta yang tinggal di Palembang, sejak tahun 2000 sampai sekarang dia tidak lagi mengirimkan kartu lebaran karena tergeser oleh SMS.
Namun, ia mengakui bahwa menerima kartu lebaran jauh lebih menyenangkan daripada menerima SMS ucapan selamat Idul Fitri. Apalagi, jika kartu lebaran tersebut dikirimkan dari teman akrab.
Pengiriman meningkat
Suasana di Kantor Pos Besar Palembang saat mendekati hari raya Idul Fitri lebih ramai dari biasanya. Pihak Kantor Pos Besar Palembang sengaja membuat sebuah gerai penjualan kartu lebaran dan penjualan prangko yang gambarnya dapat dibuat sesuai dengan keinginan pemesan (prangko Prisma).
Gerai tersebut untuk melayani warga yang ingin mengirimkan kartu lebaran atau membuat prangko Prisma.
Menurut Wakil Kepala Kantor Pos Besar Palembang Marshall M Nabarisu, pengiriman kartu lebaran melalui Kantor Pos Besar Palembang dan 43 cabang kantor pos di bawahnya terus meningkat.
”Sampai hari ini jumlah kartu lebaran yang dikirim dari Kantor Pos Besar Palembang dan kantor pos cabang 25.000 lembar. Pada tahun-tahun sebelumnya hanya berkisar 10.000- 15.000 lembar,” ujarnya.
Marshall mengungkapkan, meningkatnya minat masyarakat untuk mengirimkan kartu lebaran karena ucapan selamat Idul Fitri menggunakan kartu lebih bermakna dan lebih sopan. ”Kartu lebaran bisa dibaca kapan saja dan bisa disimpan lama,” katanya.
Marshall menambahkan, pengiriman kartu lebaran di Sumsel masih didominasi kalangan pejabat dan perusahaan. Sekitar 60 persen kartu lebaran yang dikirimkan berasal dari pejabat dan perusahaan, sedangkan sisanya dikirimkan oleh masyarakat biasa. (WAD
http://cetak.kompas.com/read/2010/09/04/04133476/kartu.lebaran.berjaya.lagi
04 September 2010
Kartu Lebaran Berjaya Lagi
Kategori
Kabar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar